Laman

Minggu, 22 Desember 2013

Unfinished Story



Jangkung,, ingin ku ceritakan padamu tentang perasaanku malam ini, yang berawal dari sebuah kisah di suatu senja tatkala ku lihat seorang pria bersama pasangannya berjalan bergandengan, dengan senyum penuh kegembiraan bercanda gurau sepanjang trotoar lalu menghilang memasuki sebuah bus transjakarta,, tanpa mereka sadari bahwa ada mata yang memperhatikan mereka, ,  yaa,, !!! matakulah yang memperhatikannya.. mengusik suasana hati dan membuatku geram seakan ingin berteriak…
Ingatkah kau jangkung tentang berita bahwa tuhanku dan tuhanmu, katanya telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan,,
terbesit sebuah pertanyaan dalam benakku,, ada apa dengan pasangan?? Jika kutanya padamu Apa yang terbesit dalam benakmu bila kau dengar kata “pasangan” ? Apa alasan tuhan menjadikan segala sesuatu bepasang-pasangan??  sebegitu besarkah peranan kata “pasangan” dalam hidup mu??Mungkin bagimu begitu… tapi ingat jangkung,, itu tidak bagiku…tidak sama sekali.. bagiku semua itu adalah bulshit…. Kata pasangan adalah sesuatu hal yang tak patut untuk kuberikan perhatian walaupun hanya satu kedipan mata. Kata pasangan bagiku bagaikan seonggok feces yang kotor yang mengandung berjuta-juta microba penyakit tak seorang pun mau melihat bahkan mencium benda tersebut.. bagiku hal itu adalah sesuatu yang memuakkan… 

to be continued..

Kamis, 20 Desember 2012

Pesimisator,, why not??

Negara kita dengan seluk beluk permasalahan didalamnya ternyata mempunyai banyak phenomena unik,  salah satunya adalah maraknya sang motivator. 

Sang motivator a.k.a pemberi motivasi atau penasehat atau apalah dijaman yang katanya memasuki abad kegalauan ini ternyata cukup bisa menunjukan taringnya di kalangan masyarakat.. ia hadir dengan seribu petuah, memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa bagi orang yang sebenarnya tak lebih hanya sedang terusap salah satu bagian dari sisi sensitive psikologisnya.. ia hadir bak Padre dalam naskah Mastodon dan Burung Kondor yang ditulis oleh sang pujangga Rendra, bak pribadi kharismatik yang  seakan mempunyai kehidupan yang sempurna sehingga bisa memberikan petuah dan wejangan, padahal sesungguhnya iapun tak lebih hanya sekedar manusia biasa hanya saja dipaksakan untuk pandai beretorika.. tak lebih hebat dari guru tk kita yang jago membacakan dongeng maling kundang dan sikancil sewaktu kecil…

Entah disadari atau tidak,, maraknya motivator ini ternyata bukan terjadi secara alami dari seleksi alam yang menghadirkan individu-individu kharismatik yang sesungguhnya,, bukan hadir dari kehendak tuhan sebagaimana telah terjadi beberapa decade sebelum abad ke 7an.. ini ternyata  tak lebih dari ulah oknum-oknum pragmatis yang melihat satu kesempatan dan probabilitas mengenai komoditi.. yaa,, ujung2nya bisa kita ketahui…

Motivasi memang penting,, namun ketika karena disadari pentingnya motivasi sehingga dijadikan sebagai suatu komoditi ekonomi, ini merupakan sesuatu hal yang konyol..  sungguh merupakan sesuatu hal yang konyol.. kita bisa lihat kekonyolan ini dari adanya lembaga-lembaga pemberi sertifikat motivator, lembaga kursus motivasi, hypnotherapy, bla bla yang tak lain hanya didirikan untuk kepentingan komersil. Dengan pengadaan seminar-seminar, workshop-workshop, diskusi, dan lain-lain…

Apakah bangsa kita ini sudah tidak mempunyai keyakinan??

Ini benar-benar sebagai suatu fenomena yang sangat unik,, coba anda buktikan dengan menggunakan search engine kemudian tuliskan keyword motivasi. Lihatlah, kita hamper bisa menemukan sekita 7juta web dan blog yang berbau motivasi, bahkan hampir lebih dari 3juta web dan blog benar-benar mengklaim dirinya sebagai website dan blog motivasi dengan penawaran konsultasi yang bermacam-macam.

Motivasi sejatinya tumbuh dari diri sendiri. Karena sejatinya tak ada yang bisa merubah diri kita selain diri kita sendiri. Semua perubahan dari diri kita, perkembangan kualitas peribadi kita tidaklah tergantung dari seberapa banyak kita mendapat pembelajaran dan pencerahan dari seminar-seminar motivasi, itu bukanlah suatu pembelajaran kreatif yang sesungguhnya. Seseorang yang terlalu sibuk mencari pencerahan dari orang lain, sudah dapat dipastikan bahwa orang tersebut masih belum mencapai kematangan dalam memaknai hidup dan memecahkan segala permasalahan hidup. Mereka terlalu sibuk dengan memikirkan bagaimana menutupi dan memperbaiki kekurangan pribadi dan bagaimana meningkatkan kualitas diri yang padahal sejatinya itu tidak bisa dilakukan hanya dengan mendapat petuah-petuah dan pencerahan, namun didapat dari pengalaman hidup, perenungan diri yang mendalam juga proses menjalani kehidupan yang panjang dan kompleks. Perubahan diri yang ditimbulkan akibat terlalu sering mendapat petuah menjadikan kita lupa akan siri khas kita, lupa akan karakteristik special dalam diri kita.. kita terlalu sering dicekoki bagaimana menjadi orang lain, bagaimana sukses seperti orang lain, tanpa sadar apa sesuatu hal yang benar-benar kita butuhkan. Kita diharuskan menjadi orang seideal mungkin. Apakah itu harus bagi kita?? Tentu kita bisa menjawabnya sendiri..

Kalo memang maunya begituu…

Apa salahnya dengan pesimisator, ia merupakan tangankanannya musuh dari motivator. Pesimisator mungkin saja bisa menjadi komoditi yang cukup memenuhi hajat hidup orang banyak…
Yaa!!! mengapa tidak??? Pesimisator yang mengusung aliran realistisme, mungkin lebih konkrit dan bahkan bisa saja ia lebih dibutukan karena jauh dari hal-hal berbau utopis. Mungkin kita akan lebih ditentramkan olehnya… ya tentu saja.. bayangkan bangsa kita yang mayoritas masih dibawah rata-rata yang hanya memerlukan tindakan real untuk kemajuan kehidupannya dicekoki petuah petuah-petuah idealis yang terkesan mengawang-ngawang dan tak sesuai dengan standar mereka apakah tidak akan merasa sakit hati??

Wajar saja sering beredar quote yang mengatakan “hidup itu gak segampang cocotnya marioteguh” ,, memang wajar bayangkan saja bangsa kita yang sedang mengalami jaman kegaualaun ini apakah tidak akan semakin galau jika terus dicekoki dengan hal-hal berbau utopis, dengan pengharapan-pengharapan menjadi lebih baik??bukankah kegalauan itu sendiri terjadi karena ketidak sesuaian harapan dengan kenyataan…..

Akhirnya kembali pada diri kita masing-masing…  :D lets move on,, go pesimisator Indonesia  ^_^

21-12-2012 2.30pm

Selasa, 18 Desember 2012

cerita aneh
Bagai PLN bangkrut sehingga tidak ada lagi listrik untuk menyuplai penerangan...
Hmm ntah kenapa jleb moment ini sering muncul hampir tiap hari…
Rasanya lumayan,, kaya ditusuk-tusuk sama piso tumpul berkarat dan jarang di asah….
kayanya emang karena ulah gue sendiri sebagai pihak 1,, ngelanggar perjanjian keramat, perjanjian urgent yang menyangkut hajat hidup, yang berdampak sistemik bagi velositas kemakmuran hidup pihak-pihak yang terikaat perjanjian tersebut….
Perjanjian/agreement itu menyangkut sebuah gencatan…sebuah gencatan interest conflic antara pihak 1 dan pihak 2...
Perjanjian itu  sebenarnya belum lama dibuat dan di SK kan,,dan baru berjalan beberapa bulan saja!! namun karena jatuh tempo yang sangat lama,,membuat pihak pertama tidak mampu meneruskan transaksi beresiko yang penuh akan syarat gambling...walaupun diskonto prolehannya sangat besar,,,, itu membuat pihak 1 stress tingkat dewa!!! 
Ibarat pengusaha yang ngabisin semua harta buat  invest saham kelas perseroan transnasional,, namun return capital gainnye musti nunggu tanggal cair jangka panjang hingga pengusaha itu mati kemiskinan duluan sebelum mukanye nampang di cover majalah forbes a.k.a sukses jadi orang yg tajir mampus a.k.a milyuner kelas kakap…
dan akhirnya!!!!
Agreement itu udah ga bisa pihak 1 pegang,, udeh ga berlaku buatnya,, udeh basi!!! Akhirnya pihak 1 mendeklarasikan untuk melanggar perjanjian gencatan tersebut,,, pihak 1 lumayan kekeuh untuk tidak mau tahu ia akan mengalami kerugian atau tidak...
Team manajemen resiko pihak 1 mengatakan,, kita harus cari taktik lain!!! Jangan sia-siakan Opportunity cost yang kita punya!!
akhirnya secara sepihak, pihak 1 memutuskan untuk mencabut letter of inten dari perjanjian gencatan tersebut, dengan asumsi tentu tanpa diketahui pihak kedua,, karena hal ini sangat beresiko,, hal inin bisa gawat apabila hal ini diketahui oleh pihak ke 2!!! 
pihak ke 1 sangat mengetahui track record dan credibility dari pihak 2, ia sadar bahwa pihak 2 merupakan seorang professional,, seorang CEO tunggal yang terang saja tentu dia mempunyai wewenang penuh atas segala keputusan yang menyangkut kepentingan dirinya!!
Tentu diapun bisa memilih keputusan secara sepihak tanpa pertimbangan dewan structuralnya sekalipun!!!
Bagaimana jika akhirnya pihak 2 mengetahui segalanya?? Pihak 1 belum mengetahui jawabannya,,ada probabilitas yang pihak 1 yakini yaitu pernyataan kesetujuan dari pihak ke 2 akan pelanggaran gencatan tersebut,, hal tersebut karena dicetuskan oleh team manajemen resiko pihak 1 yang sudah sangat professional, dan sudah bersertifikat IRPA (International Risk Profesional Association). Jadi ada satu titik pihak 1 akan tetap diuntungkan.
Namun bisa juga berdampak  deadweighlost atau munculnya deregulasi secara final dari pihak kedua yang akan mengakhiri joint venture kedua belah pihak ini secara agregat ketika pihak 2 mengetahui kejadian pelanggaran yang dilakukan oleh pihak 1 tersebut!! Memang begitu percaya diri apa yang telah dilakukan oleh pihak 1, yang pihak 1 yakini adalah dimana ada kemauan disitu akan ada jalan,,resiko besar, hasilnya pun besar!!
Seperti yang telah team management pihak 1 katakan bahwa keputusan yang diambil mungkin bisa berdampak sebaliknya.. bisa jadi pihak kedua akan mengerti dan memutuskan kebijakan kemtiraan dalam bentuk lain dengan pihak pertama untuk saling menguntungkan satu sama lain…
Pihak 1 hanya bisa berdoa, semoga kebijakan yang ia ambil tersebut adalah kebijakan yang tepat tepat…!!!! 
Yaaa walaupun akhirnya pihak 1 dilanda jleb moment yang menyiksa…… hinnggaa tulisan aneh ini terwujud…

31 mei 2012.. 1.16pm



KeramOtak
takdirdompettekadtemangerikharapanhobiimanperspektifkewajibanbahasatugasutangcintaegomapankomitmenminatwishlistsehatkomunikasikarakterartikulasi…………………….#*$%&)!@(@#**&$%^*#@#!@%#@$^$^$*($&(*&()(#$*)_#($*_)@#(%*(@$&$^&($*&)(*&#)(*&@#*$@#^&#^%)(*&@#(%*&@)(*^&_#(%)$@*_)*$)_^*)^*)@*%@#%&(*#&^$^!&@%^&!@%&%$&!@%&%!&$!#*%^(*#^$*!^@$*&!^@(*%($*@$^%#&^%(!&%^(*^%*^#%(*&^%(*^!#(*^!(*#^$(*^$(*!^$(*!^(*%^#*&$^!@%#^!@#%!$^#^%~!$~!^#~!~!@!~@~!@~!@~!@!#!@!~#!#!#!!$#((*()(((*(*)*((*)*&(*)*()*()*(*((**(&*(**()*()**(*()(*)(*)*(*(@)#*)!@*$)(!@$&)(!*#&)(*%)*#^$@#&^&%*#($*!&(@*)!@*$)*@)$*!)*%(#&%(@#*%(##?><%?>@<#?%@#>%%”#:%#}{%}#%_)@#)(@#(*&$(*#&$#%#<?><?>#”%:@#%}#${}#|$)_#()($(*#^@$!@#&!@*$)_#!+%_)+_#$”@#:$”:#${}#{$+#$)#*$*^@$^@%#^@#@$@$&)!(@$+!#+%($%^&*()_+${@$:”$@${}}@$@>$<>!@$?@$>!@$?!<@?@>?><@$?><#?>!$!$”:@$”!@$}{!}{$}@{$}!{$+!#_)$_)!#)$&!*%$(!@$)!(_!(@*$(*#%*!&_)(#_)(%(#%_)!(*#%)!(#*%_)(*!#

 october60215pm
UNFINISHED ABSURDITY 
Cukup lama jemari ini tak bersua, bersua dengan tombol-tombol alfabetis yang memberikan sinyal digitial sebagai input masukan untuk menampilkan symbol-simbol media komunikasi manusia. Semua hilang, tenggelam dalam kemalasan yang bukan akibat dari meredupnya api daya hidup namun terbakarnya diri sendiri oleh api daya hidup tersebut. Namun aku yakin,, api daya hidup ke-verbal-an itu belum padam,,aku yakin ia hanya meredup karena terusap oleh dinginnya angin oportunis..
Namun ini bukanlah sebuah kemunduran,, dimana ada perbandingan antara yang terjadi saat ini dengan standar yang tetap akan api daya hidup itu sendiri..
Ini hanyalah sebuah kondisi dimana api daya hidup ke-verbal-an itu mengalami fase post power syndrom...
 october 8... 2.55pm 
07-09-2012 5.37 pm

hari ini adalah hari yang menganehkan bagiku.... seakan-akan ada sesuatu hal yang ingin aku dan dia pertahankan... yaaa,, itu adalah ke egoisan...
namun,, tahan sejenak... mungkin ke egoisan ini adalah keegoisan yang positiv.. mungkin juga negative….

aku sendirilah yang menamainya keegoisan.. entahlah apakah dia berpendapat yang sama atau tidak...

semua ini bermula...
bermula dari sebuah situasi atau kondisi yang terjadi dimalam kemarin...situasi yang tejadi karena sebuah kekonyolan… yaa kekonyolan menurutku,,mungkin menurutnya juga... tapi memang benar,,situasi itu memang konyol...

namun aku mengatakan hal itu konyol,,hari ini saja…
sebelum-sebelumnya aku aku tidak pernah mengatakan hal itu konyol... bahkan,, aku sendiri yang selalu melakukan semuanya...juga akupun yang selalu memulainya…

semua adalah karena nya,,
aku sekarang menganggap hal itu konyol.. karena aku disadarkan olehnya….
Itulah yang semalam kemarin terjadi..dia memberikan sinyal bahwa apa yang selalu kulakukan dan melibatkannya adalah sesuatu hal yang konyol...
dan..
yaa,,,itu memang konyoll...
memang sebetulnya konyol... dan aku meyadarinya...
memang sesuatu hal yang konyol ketika aku mengajaknya harus melakukan sesuatu yang padahal kita masing-masing tahu sendiri bahwa hal itu terlalu berlebih-lebihan ...
bahkan hal ini telah berjalan sejak sekian lama....

aku baru tersadar ketika dia mengucapkannya malam itu....
entah sengaja atau tidak untuk menghentikanku,,namun kebodohanku bisa menebaknya…
dia sudah kesal dengan semua kekonyolan ini...
aku yakin dia sudah kesal dengan segala yang telah ku lakukan dan melibatkannya akhir2 ini...
namun aku akan tetap menghargainya,,, menghormatinya…

dia memang sangat pintar... aku memujanya...
lihatlah sikapnya yang tidak membuka diri dan selalu menyembunyikan ternyata adalah bukan sesuatu yang natural... dirinya sendiri yang membentuknya...
aku yakin itu merupakan sebuah penghormatan bagiku..
yaa walaupun kini dia mengakhirinya....
dengan mengucapkannya..

dan aku sangat terkesan,, ia menyadarkan ku dari kekonyolan ini...

namun tetap,,,aku tidak akan pernah menyesali kekonyolan yang telah ku perbuat...
bahkan aku akan tetap melakukan kekonyolan itu untuk seterusnya...

dan mungkin setelah kuungkapkan semua ini aku tidak akan menyebutnya lagi sebagai sebuah kekonyolan seperti yang kuungkapkan sekarang ini... karena sebelum-sebelumnya pun aku tidak pernah menganggap hal ini adalah sebuah kekonyolan...
karena kekonyolan ini memang sebuah hal yang sangat natural...
hal ini tercipta dari sebuah perasaan yang memang terus tumbuh dalam hatiku...

hanya saja mungkin ada yang salah dengan diriku...
yaa..memang ada yang salah...
salahnya,,,aku tak mampu membendung perasaan ini..
aku tak mampu menahan perasaan ini..
aku tak mampu memendam perasaan ini...
aku tak bisa bersabar bertingkah secara biasa dengan perasaan yang tumbuh terus menerus dan semakin dalam ini...

karenanya,,,membuatku bersikap berlebih2an..
membuatku terlalu berharap akan sesuatu yang belum tentu dapat ku raih..
membuatku terlalu berpikir utopis..
membuatku selalu berhayal...
membuatku melakukan hal-hal konyol....
membuatku memaksakan diri..
membuatku bertingkah yang terkadang irasional...
membuatku seperti orang gila…
membuatku selalu tersenyum dan tertawa ditengah berbagai tekanan yang realistis menimpa hidupku…

padahal seharusnya perasaan itu membuatku bersikap sebaliknya....
mungkin ini karena aku lupa akan hakikat perasaan itu sendiri...
..
..
..
..
dan benarr... hari ini aku baru tersadar....
walaupun aku mengerti bahwa kesadaranku adalah kebodohanku...
karena kesadarankulah,, aku mempertahankan keegoisan yang mana akupun masi ragu apakah ini merupakan keegoisan yang positiv atau negativ...

jika ini benar adalah keegoisan yang positiv,, maka hal yang kulakukan saat ini adalah benar…dan memang inilah yang harus aku pertahankan... yaa memang harus ku pertahankan,,karena terlahir dari kesadaran yang telah dia perbuat kepadaku..dan yang dia harapkan untuk seterusnya.. dan sudah pasti ini akan berbuah sesuatu yang harmonis,,sesuatu yang indah,, sesuatu yang membuat aku mengerti makna akan segalanya…dan aku yakin dia akan tersenyum ketika merasakannya... dia mengerti apa yang saat ini sedang ku lakukan…

namun jika ini adalah keegoisan yang negativ... inilaah yang akan menjadi sebuah bumerang bagiku... yaa ,, negativ ketika ternyata aku salah memahami kejadiiaan ini... termasuk hal yang aku lakukan saat ini yaitu mempertahankan keegoisan yang merupakan sikap lebih bodoh dari sebelumnya…juga tulisan yang ku buat ini..mungkin ternyata lebih tua dan menyebalkan dari yang kemarin iya ingatkan padaku...

hmm ntahlah semua jawabannya hanya ada padanya.....
aku hanya akan tahu bahwa yang kulakukan benar dan benar dengan yang kumaksud keegoisan yang positiv ketika dia yang memulai menghentikan keegoisan ini terlebih dahulu....
dan jika salah,, mungkin hal ini akan terus menerus berlangsung...

hingga waktu yang tidak ditentukan....