Laman

Kamis, 20 Desember 2012

Pesimisator,, why not??

Negara kita dengan seluk beluk permasalahan didalamnya ternyata mempunyai banyak phenomena unik,  salah satunya adalah maraknya sang motivator. 

Sang motivator a.k.a pemberi motivasi atau penasehat atau apalah dijaman yang katanya memasuki abad kegalauan ini ternyata cukup bisa menunjukan taringnya di kalangan masyarakat.. ia hadir dengan seribu petuah, memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa bagi orang yang sebenarnya tak lebih hanya sedang terusap salah satu bagian dari sisi sensitive psikologisnya.. ia hadir bak Padre dalam naskah Mastodon dan Burung Kondor yang ditulis oleh sang pujangga Rendra, bak pribadi kharismatik yang  seakan mempunyai kehidupan yang sempurna sehingga bisa memberikan petuah dan wejangan, padahal sesungguhnya iapun tak lebih hanya sekedar manusia biasa hanya saja dipaksakan untuk pandai beretorika.. tak lebih hebat dari guru tk kita yang jago membacakan dongeng maling kundang dan sikancil sewaktu kecil…

Entah disadari atau tidak,, maraknya motivator ini ternyata bukan terjadi secara alami dari seleksi alam yang menghadirkan individu-individu kharismatik yang sesungguhnya,, bukan hadir dari kehendak tuhan sebagaimana telah terjadi beberapa decade sebelum abad ke 7an.. ini ternyata  tak lebih dari ulah oknum-oknum pragmatis yang melihat satu kesempatan dan probabilitas mengenai komoditi.. yaa,, ujung2nya bisa kita ketahui…

Motivasi memang penting,, namun ketika karena disadari pentingnya motivasi sehingga dijadikan sebagai suatu komoditi ekonomi, ini merupakan sesuatu hal yang konyol..  sungguh merupakan sesuatu hal yang konyol.. kita bisa lihat kekonyolan ini dari adanya lembaga-lembaga pemberi sertifikat motivator, lembaga kursus motivasi, hypnotherapy, bla bla yang tak lain hanya didirikan untuk kepentingan komersil. Dengan pengadaan seminar-seminar, workshop-workshop, diskusi, dan lain-lain…

Apakah bangsa kita ini sudah tidak mempunyai keyakinan??

Ini benar-benar sebagai suatu fenomena yang sangat unik,, coba anda buktikan dengan menggunakan search engine kemudian tuliskan keyword motivasi. Lihatlah, kita hamper bisa menemukan sekita 7juta web dan blog yang berbau motivasi, bahkan hampir lebih dari 3juta web dan blog benar-benar mengklaim dirinya sebagai website dan blog motivasi dengan penawaran konsultasi yang bermacam-macam.

Motivasi sejatinya tumbuh dari diri sendiri. Karena sejatinya tak ada yang bisa merubah diri kita selain diri kita sendiri. Semua perubahan dari diri kita, perkembangan kualitas peribadi kita tidaklah tergantung dari seberapa banyak kita mendapat pembelajaran dan pencerahan dari seminar-seminar motivasi, itu bukanlah suatu pembelajaran kreatif yang sesungguhnya. Seseorang yang terlalu sibuk mencari pencerahan dari orang lain, sudah dapat dipastikan bahwa orang tersebut masih belum mencapai kematangan dalam memaknai hidup dan memecahkan segala permasalahan hidup. Mereka terlalu sibuk dengan memikirkan bagaimana menutupi dan memperbaiki kekurangan pribadi dan bagaimana meningkatkan kualitas diri yang padahal sejatinya itu tidak bisa dilakukan hanya dengan mendapat petuah-petuah dan pencerahan, namun didapat dari pengalaman hidup, perenungan diri yang mendalam juga proses menjalani kehidupan yang panjang dan kompleks. Perubahan diri yang ditimbulkan akibat terlalu sering mendapat petuah menjadikan kita lupa akan siri khas kita, lupa akan karakteristik special dalam diri kita.. kita terlalu sering dicekoki bagaimana menjadi orang lain, bagaimana sukses seperti orang lain, tanpa sadar apa sesuatu hal yang benar-benar kita butuhkan. Kita diharuskan menjadi orang seideal mungkin. Apakah itu harus bagi kita?? Tentu kita bisa menjawabnya sendiri..

Kalo memang maunya begituu…

Apa salahnya dengan pesimisator, ia merupakan tangankanannya musuh dari motivator. Pesimisator mungkin saja bisa menjadi komoditi yang cukup memenuhi hajat hidup orang banyak…
Yaa!!! mengapa tidak??? Pesimisator yang mengusung aliran realistisme, mungkin lebih konkrit dan bahkan bisa saja ia lebih dibutukan karena jauh dari hal-hal berbau utopis. Mungkin kita akan lebih ditentramkan olehnya… ya tentu saja.. bayangkan bangsa kita yang mayoritas masih dibawah rata-rata yang hanya memerlukan tindakan real untuk kemajuan kehidupannya dicekoki petuah petuah-petuah idealis yang terkesan mengawang-ngawang dan tak sesuai dengan standar mereka apakah tidak akan merasa sakit hati??

Wajar saja sering beredar quote yang mengatakan “hidup itu gak segampang cocotnya marioteguh” ,, memang wajar bayangkan saja bangsa kita yang sedang mengalami jaman kegaualaun ini apakah tidak akan semakin galau jika terus dicekoki dengan hal-hal berbau utopis, dengan pengharapan-pengharapan menjadi lebih baik??bukankah kegalauan itu sendiri terjadi karena ketidak sesuaian harapan dengan kenyataan…..

Akhirnya kembali pada diri kita masing-masing…  :D lets move on,, go pesimisator Indonesia  ^_^

21-12-2012 2.30pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar